A.
Minum (Pemberian ASI)
ASI memiliki
konsentrasi zat besi, kalsium dan zink yang sangat rendah. Namun, semua unsur
ini memiliki bioavibilitas sangat tinggi sehingga, diaborpsi secara efisien.
Bayi-bayi yang mendapatkan ASI tidak memerlukan suplemen zat besi sampai usia
4-6 bulan, ketika simpanan prenatal telah habis digunakan untuk pertumbuhan
yang pesat.
Air Susu Ibu
(ASI) adalah makanan terbaik untuk bayi yang nilainya tidak bisa digantikan
oleh apapun juga. Pemberian ASI ikut memegang peranan dalam menghasilkan
manusia yang berkualitas. Air Susu Ibu (ASI) adalah makanan terbaik dan alamiah
untuk bayi. Menyusui merupakan suatu proses alamiah, namun sering ibu-ibu tidak
berhasil menyusui atau menghentikan menyusui lebih dini sebelum usia enam bulan.
1.
Manfaat Pemberian ASI
a. Manfaat ASI
bagi bayi
1) ASI sebagai nutrisi
ASI merupakan sumber gizi yang sangat ideal dengan komposisi yang seimbang
dan disesuaikan dengan kebutuhan pertumbuhan bayi. ASI adalah makanan bayi yang
paling sempurna, baik kualitas maupun kuantitas.
2) ASI meningkatkan daya tahan tubuh
ASI mengandung zat kekebalan yang akan melindungi bayi dari berbagai
penyakit. Kolostrum mengandung zat kekebalan terutama (IgA) untuk melindungi
bayi dari berbagai penyakit infeksi khususnya diare.
3) Menyusu meningkatkan jalinan kasih sayang
Bayi yang sering berada dalam dekapan pada saat menyusu maka akan merasakan
kasih sayang ibunya. Ia juga merasa aman dan tentram, terutama karena masih
dapat mendengarkan detak jantung ibunya yang telah dikenal sejak dalam
kandungan. Perasaan terlindungi dan disayangi inilah yang akan menjadi dasar
perkembangan emosi bayi membentuk kepribadian yang percaya diri.
4) ASI menurunkan terjadinya risiko alergi
5) ASI menurunkan risiko terjadinya penyakit pada saluran
cerna, seperti diare.
Laktobasilus berfungsi menghambat pertumbuhan mikroorganisme yang merugikan
seperti bakteri E. Coli yang sering menyebabkan diare pada bayi. Laktoferin
bermanfaat menghambat bakteri stafilokokus dan jamur kandida.
b. Manfaat ASI bagi ibu
1)
Mengurangi
perdarahan setelah melahirkan
Apabila bayi disusui segera setelah dilahirkan maka kemungkinan terjadinya
perdarahan setelah melahirkan akan berkurang karena apabila ibu menyusui
terjadi peningkatan kadar oksitosin yang berguna untuk kontraksi sehingga
perdarahan akan lebih cepat berhenti.
2) Mengurangi terjadinya anemia
Mengurangi kemungkinan terjadinya kekurangan darah atau anemia karena
menyusui mengurangi perdarahan.
3) Menjarangkan kehamilan
Menyusui merupakan cara kontrasepsi yang murah, selama ibu memberi ASI
eksklusif dan belum haid maka menyusui akan berguna sebagai alat kontrasepsi.
4) ASI lebih praktis
Ibu bisa jalan-jalan keluar rumah tanpa harus membawa banyak perlengkapan
seperti botol, kaleng susu formula, air panas dan lain-lain.
5) ASI lebih murah
Ibu tidak harus selalu membeli susu kaleng dan perlengkapannya.
c. Manfaat ASI bagi Keluarga
1)
Tidak perlu
uang untuk membeli susu formula, botol susu, kayu bakar, atau minyak untuk
merebus air, susu ataupun peralatan.
2)
Bayi sehat berarti keluarga mengeluarkan biaya lebih
sedikit (hemat) dalam perawatan kesehatan dan berkurangnya kekhawatiran bayi
akan sakit.
3)
Memberikan ASI pada bayi berarti hemat tenaga bagi
keluarga sebab ASI selalu siap tersedia.
4)
Lebih praktis ketika akan bepergian, tidak perlu
membawa botol, susu, air panas, dan lain-lain.
2.
Peran Bidan
dalam Pemberian ASI
a.
Memberikan konseling kepada ibu
Konseling
yang dapat diberikan kepada ibu yaitu :
1.
Biarkanlah bayi memperoleh kolostrum saat menyusu
2.
Hindarkan pemberian makanan pralaktal (air gula, air putih,
madu, dll) sebelum ASI keluar, tapi usahakan bayi menghisap untuk merangsang
produksi ASI.
3.
Memberitahu ibu cara menyusui yang benar
·
Sebelum menyusui ASI dikeluarkan sedikit, kemudian
dioleskan pada puting dan di sekitar areola payudara.
·
Bayi dipegang pada belakang bahunya dengan satu
lengan, kepala bayi terletak pada lengkung siku ibu.
·
Satu tangan bayi diletakkan di belakang badan ibu dan
yang satu di depan.
·
Perut bayi menempel pada badan ibu, kepala bayi
menghadap payudara.
·
Membuka mulut bayi dengan cara menyentuh pipi atau
mulut bayi.
·
Setelah bayi membuka mulut, dengan cepat kepala bayi
didekatkan ke payudara ibu dan puting serta areola payudara dimasukkan ke mulut
bayi
·
Menyusui pada satu payudara sampai terasa kosong,
setelah itu diganti dengan payudara yang satunya. Setiap payudara 15-25 menit
·
Cara melepas isapan bayi ari kelingking ibu dimasukkan
ke mulut bayi melalui sudut mulut/dagu bayi ditekan ke bawah.
·
Setelah selesai menyusui ASI dikeluarkan sedikit
kemudian dioleskan pada puting susu dan disekitar areola payudara, biarkan
kering dengan sendirinya.
·
Menyendawakan
bayi.
4.
Berikan hanya ASI saja selama 6 bulan pertama.
5.
Berikan ASI tanpa dijadwalkan terutama selama 6 bulan
pertama.
6.
Bagi ibu
yang bekerja maka beritahu ibu cara menyimpan ASI dan memberikan ASI.
Ketahanan ASI perah menurut tempat penyimpanan
·
ASI yang telah dikeluarkan dapat diletakkan di
kamar/luar akan bertahan 6-8 jam pada suhu 260C atau lebih rendah.
·
ASI yang telah dikeluarkan dan disimpan di dalam
termos berisi es batu tahan 24 jam.
·
ASI yang disimpan di lemari es tempat buah di bagian
paling dalam dimana tempat yang terdingin tahan 3x24 jam.
·
ASI yang disimpan di freezer yang mempunyai pintu
terpisah sendiri tahan 3 bulan.
·
ASI yang disimpan di freezer dengan satu pintu tahan 2
minggu.
·
ASI yang disimpan di deep freezer akan tahan 6-12
bulan.
7.
Memberitahu ibu lama dan frekuensi menyusui
Ibu harus menyusui sesering mungkin
kapan pun bayi menginginkannya. Artinya, paling tidak setiap 2-3 jam sekali dan
setiap 4-5 jam di malam hari dari 8-12 kali menyusui selama 24 jam.
Semakin sering bayi menyusu maka ASI
yang di produksi pun akan semakin banyak. Hal ini disebabkan oleh stimulasi
maksimum dari reseptor-reseptor prolaktin yang akan memicu produksi ASI dalam
jumlah sebanyak mungkin.
8.
Memberitahu tanda bayi yang cukup ASI
·
Bayi BAK setidaknya 6 kali dalam 24 jam dan warnanya
jernih sampai kuning muda.
·
Bayi BAB
berwarna kekuningan “berbiji”.
·
Bayi tampak puas.
·
Bayi setidaknya menyusu 8-12 kali dalam 24 jam.
·
Payudara ibu terasa lembut dan kosong setiap kali
selesai menyusu.
b.
Memberikan dukungan psikologi
Untuk menimbulkan rasa percaya diri pada ibu maka bidan dan petugas
kesehatan hendaknya memotivasi agar :
1)
Ibu yakin bahwa dapat memproduksi ASI yang cukup untuk
memenuhi kebutuhan gizi bayi.
2)
Ibu mengetahui dan mengerti akan pertumbuhan dan
perilaku bayi dan bagaimana seharusnya menghadapi dan mengatasinya.
Dukungan psikologis dapat diperoleh melalui :
1)
Keluarga terdekat, terutama anggota keluarga wanita
yang telah berpengalaman dan berhasil menyusui.
2)
Suami yang mengerti bahwa ASI dan menyusui paling baik
untuk bayi, merupakan dorongan yang baik untuk ibu agar lebih berhasil
menyusui.
3)
Kelompok pendukung ASI
4)
Petugas kesehatan. Peranan petugas kesehatan sangat
penting untuk membantu ibu-ibu menyusui yang mengalami hambatan dalam menyusui.
B.
BAB ( Buang Air Besar )
Bayi biasanya dalam 3 hari pertama BAB, tinja masih
mekonium dan normalnya bayi BAB paling sedikit 1x sehari. Untuk membersihkannya
gunakan air bersih hangat dan sabun. Frekuensi BAB normal bervariasi pada satu
bayi dengan bayi lain. Pada bayi yang hanya diberi ASI, rata-rata 3-6 kali BAB.
BAB bayi yang diberi ASI umumnya berwarna kuning emas. Frekuensi BAB tidak
normal yaitu setelah 2 hari tidak BAB atau BAB tiga hari 1 kali dan lebih dari
7 kali sehari.
Jumlah feses pada bayi baru lahir cukup bervariasi
selama minggu pertama. Feses transisi (kecil-kecil berwarna coklat sampai hijau
karena adanya mekonium) dikeluarkan sejak ketiga sampai keenam. Bayi baru lahir
yang diberikan makan lebih awal akan lebih cepat mengeluarkan tinja daripada
bayi yang diberi makan kemudian. Tinja dari bayi yang disusui lebih lunak
berwarna kuning emas dan tidak menyebabkan iritasi pada kulit bayi. Bagi bayi
apabila defekasi setelah diberi makan defekasi 1 x 3 atau 4 hari walaupun
demikian konsistensi tinja tetap lunak dan tidak berbentuk. Tinja dari bayi
yang minum susu botol berbentuk namun tetap lunak, berwarna kuning pucat dan memiliki
bau yang khas. Tinja ini cenderung mengiritasi kulit bayi. Jumlah tinja akan
berkurang pada minggu kedua dari 5 atau 6x defekasi setiap hari (1x defekasi
setiap kali diberi makan) menjadi 1 atau 2x sehari. Bayi mulai memiliki pola
defekasi pada minggu kedua kehidupannya. Dengan tambahan makanan padat tinja
bayi akan menyerupai tinja orang dewasa.
Bila bayi yang sudah minum susu formula mengeluarkan
feses berbentuk cair, hal itu perlu dicurigai. Bisa jadi bayi alergi terhadap
susu formula yang dikonsumsinya atau susu tercampur bakteri yang mengganggu
usus. Kesulitan mendeteksi normal tidaknya feses akan terjadi bila ibu
memberikan ASI yang diselang seling susu formula. Misalnya akan sulit
menentukan apakah feses yang cair/mencret itu berasal dari susu atau susu
formula. Kalau mencretnya karena minum ASI, ini normal-normal saja karena
sistem pencernaanya memang belum sempurna. Tetap susui bayi agar ia tidak
mengalami dehidrasi. Tapi bila mencretnya disertai keluhan demam, muntah atau
keluhan lain dan jumlahnya sangat banyak atau mancur, berarti memang ada
masalah pada bayi.
Bayi yang pencernaannya normal akan BAB pada 24 jam
pertama setelah lahir. BAB pertama ini disebut mekonium. Biasanya berwarna
hitam kehijauan dan lengket seperti aspal yang merupakan produk dari sel – sel
yang diproduksi dalam saluran cerna selama bayi berada dalam kandungan. BAB
pertama dalam 24 jam penting artinya, karena menjadi indikasi apakah
pencernaannya normal atau tidak. Frekuensi BAB yang sering bukan berarti
pencernaannya terganggu.
Peran bidan yang dapat dilakukan yaitu :
1)
Mengobservasi frekuensi, konsistensi dan warna dari
BAB bayi.
2)
Memberitahu ibu agar segera mengganti popok apabila
bayi BAB.
3)
Memberitahu ibu pola BAB bayi yang benar.
4)
Memberitahu ibu cara mengobservasi frekuensi,
konsistensi dan warna dari BAB bayi.
C. BAK ( Buang
Air Kecil )
Bayi secara
normal akan buang air kecil sebanyak 6-10x sehari. Hal ini sulit diketahui jika
bayi menggunakan popok sekali pakai yang dapat menampung banyak air seni. Oleh
karena itu jika ditemui keraguan maka disarankan untuk menggunakan popok dari
kain.
Fungsi
ginjal yang mirip dengan fungsi yang dimiliki pada orang dewasa belum terbentuk
pada tahun kedua yang dimiliki oleh bayi. Biasanya sejumlah kecil urine
terdapat pada kandung kemih bayi saat lahir tapi bayi baru lahir mungkin tidak
mengeluarkan urine selama 12 jam. Berkemih sering terjadi setelah periode ini.
Berkemih 6-10x dengan warna urine kuning jernih menunjukkan masukan cairan yang
cukup. Umumnya bayi cukup bulan mengeluarkan urine 15-16 ml/kg/hari. Untuk
menjaga bayi tetap bersih, hangat dan kering, maka setelah BAK harus diganti.
Petugas
kesehatan dan orang tua harus mengetahui pola BAK yang normal agar mengetahui
asupan cairan yang masuk sesuai atau tidak.
Peran bidan
yang dapat dilakukan yaitu :
1)
Mengobservasi frekuensi dan warna dari BAK bayi.
2)
Memberitahu ibu agar segera mengganti popok apabila
bayi BAK.
3)
Memberitahu ibu pola BAK bayi yang benar.
4)
Memberitahu ibu cara mengobservasi frekuensi dari BAK
bayi.
D. Tidur
1.
Dalam 2 minggu pertama setelah lahir, bayi normalnya
sering tidur. Sediakan selimut dan ruangan yang hangat dan pastikan bayi tidak
terlalu panas atau dingin. Bayi baru lahir
sampai usia 3 bulan rata-rata tidur selama 16 jam sehari
2.
Pola tidur bayi masih belum teratur karena jam
biologis yang belum matang. Tetapi perlahan – lahan akan bergeser sehingga
lebih banyak waktu tidur di malam hari dibandingkan dengan siang hari. Keluhan
gangguan tidur biasanya datang dari orang tuanya yang sulit menerima jam tidur
bayi. Dikatakan bahwa orang tua kekurangan tidur 2 jam setiap harinya
hingga bayi berusia 5 bulan sampai 2 tahun, orang tua kehilangan 1 jam waktu
tidur setiap malamnya. Sehingga orang tua pun perlu menyiasati waktu tidurnya
sesuai dengan pola tidur bayi. Mulai usia 2 bulan bayi mulai lebih banyak tidur
malam dibanding siang. Usia 3-6 bulan jumlah tidur pun semakin berkurang,
kira-kira 3 kali dan terus berkurang hingga 2 kali pada usia 6 – 12 bulan,
menjelang 1 tahun biasanya bayi hanya perlu tidur siang satu kali saja dengan
total jumlah waktu tidur berkisar antara 12 – 14 jam.
Pastikan bayi
tidur dengan aman :
a.
Letakkan bayi pada permukaan rata yang tidak terlalu
empuk. Pasang seprei atau alas dengan cermat agar tidak mudah lepas.
b.
Jangan merokok disekitar bayi.
c.
Jangan biarkan bayi terlalu hangat, jangan berlebihan
dalam membuntal bayi ketika tidur.
E. Kebersihan Kulit
Muka, pantat dan tali pusat bayi perlu dibersihkan secara teratur. Mandi
seluruh tubuh setiap hari tidak harus selalu dilakukan. Selalu mencuci tangan
sebelum dan sesudah memegang bayi.
F. Keamanan
Hal-hal yang harus di perhatikan
dalam menjaga keamanan bayi adalah dengan dengan tetap menjaganya, jangan
meninggalkan bayi tanpa adanya menunggu. Selain itu, perlu dihindari untuk
memberikan apapun ke mulut bayi selain ASI, karena bayi bisa tersedak dan
jangan menggunakan alat penghangat di tempat tidur bayi.
G. Tanda-tanda
Bahaya
Tanda-tanda
bahaya dibagi menjadi dua:
1.
Tanda-tanda bahaya yang harus dikenali oleh ibu yaitu:
a.
Pemberian ASI sulit, sulit menghisap, atau hisapan
lemah.
b.
Kesulitan bernafas, yaitu pernafasan cepat > 60/ menit
atau menggunakan otot nafas tambahan.
c.
Letargi :
bayi terus – menerus tidur tanpa bangun untuk makan.
d.
Warna kulit abnormal/ bibir biru (sianosis) atau bayi
sangat kuning.
e.
Suhu terlalu
panas (febris) atau terlalu dingin (hipotermia).
f.
Tanda atau perilaku abnormal atau tidak biasa.
g.
Gangguan gastrointestinal, misalnya tidak brtinja
selama 3 hari pertama setelah lahir, muntah terus menerus, muntah dan perut
bengkah, tinja hijau tua atau berdarah/ lender.
h.
Mata bengkak atau mengeluarkan cairan.
2.
Tanda-tanda bahaya yang harus diwaspadai pada bayi
baru lahir.
a.
Pernafasan- sulit atau lebih dari 60 kali permenit
b.
Kehangatan terlalu panas ( > 38° c atau
terlalu dingin < 36ºc )
c.
Warna kuning (terutama pada 24 jam pertama), biru atau
pucat, memar.
d.
Pemberian makan, hisapan lemah , mengantuk berlebihan,
banyak muntah.
e.
Tali pusat merah, bengkak, keluar cairan (nanah), bau
busuk, pernafasan sulit
f.
Tinja/ urin, tidak berkemih dalam 24 jam, tinja
lembek, sering, hijau tua, ada lendir atau darah pada tinja.
g.
Aktivitas menggigil atau tangis tidak biasa, sangat
mudah tersinggung, lemas, terlalu mengantuk, lunglai, kejang. menangis terus
menerus.
Rencana asuhan:
·
Beri ASI sesuai dengan kebutuhan setiap 2-3 jam
(paling sedikit setiap 4 jam) mulai dari hari pertama.
·
Pertahankan agar bayi selalu dengan ibu.
·
Jaga bayi
dalam keadaan bersih, hangat dan kering dengan mengambil popok dan selimut
sesuai dengan keperluan. Pastikan bayi tidak terlalu panas dan terlalu dingin (
dapat menyebabkan dehidrasi, ingat bahwa kemampuan pengaturan suhu bayi masih
dalam perkembangan). Apa saja yang dimasukkan ke dalam mulut bayi harus bersih.
·
Jaga tali pusat dalam keadaan bersih dan kering.
·
Peganglah, sayangi dan nikmati kehidupan bersama bayi.
·
Awasi masalah dan kesulitan pada bayi dan minta bantuan
jika perlu.
·
Jaga keamanan bayi terhadap trauma dan penyakit atau
infeksi.
·
Ukur suhu tubuh bayi jika tampak sakit atau menyusu
kurang baik.
H. Penyuluhan
Sebelum Bayi Pulang
1.
Perawatan tali
pusat
Telah banyak di lakukan uji
klinis untuk membandingkan cara perawatan tali pusat agar tidak terjadi
peningkatan infeksi, yaitu dengan membiarkan luka tali pusat terbuka dan
membersihkan luka hanya dengan air bersih.
Negara-negara yang beriklim
tropis perlu mewaspadai penggunaan alkohol yang dulunya populer dan terbukti
efektif untuk membersikan tali pusat, karena sesungguhya alkohol akan mudah
menguap di daerah panas dan dengan demikian efektifitasnya akan menurun.
Cara yang paling efektif adalah
dengan membiarkan tali pusat tetap terbuka, mengering dan hanya di bersihkan
setiap hari dengan air bersih dan bidan perlu memberikan informasi ini pada
tiap ibu agar tidak terjadinya infeksi karena terjadinya peningkatan kelembaban
pada kulit bayi.
2.
Pemberian ASI
3.
Jaga kehangatan
bayi
Berikan bayi kepada ibu secepat
mungkin, karena kontak antara ibu dengan kulit bayi sangat penting dalam rangka
menghangatkan serta mempertahankan panas tubuh bayi. Apabila suhu bayi <36,5oC
segera hangatlah bayi dengan teknik metode kangguru.
4.
Tanda-tanda
bahaya
Jika muncul
tanda-tanda bahaya, ajarkan ibu untuk:
a.
Memberikan
penolongan pertama sesuai kebutuhan sampai bayi memperoleh perawatan medis
lanjutan.
b.
Membawa bayi ke
RS atau klinik terdekat untuk perawatan tindakan segera.
5.
Imunisasi
Suatu cara memproduksi imunitas aktif buatan untuk melindungi diri melawan
penyakit tertentu dengan cara memasukkan suatu zat dalam tubuh melalui
penyuntikan atau secara oral.
6.
Perawatan
harian atau rutin.
7.
Pencegahan
infeksi dan kecelakaan.
The 8 Best Casino games, bonuses, and promotions - DrmCD
BalasHapusThe Best Online 당진 출장안마 Casinos in 2021 · 태백 출장마사지 Casino Guru · 1. Red Dog Casino – Best for Slots and Live 용인 출장안마 Casino 여수 출장마사지 · 2. Cafe Casino – Best for Table 경상북도 출장마사지 Games and Table Games.