A.
Definisi
Neonatus
Neonatus
adalah masa kehidupan pertama di luar rahim sampai dengan usia 28 hari, dimana
terjadi perubahan yang sangat besar dari kehidupan didalam rahim menjadi diluar
rahim. Pada masa ini terjadi pematangan organ hampir pada semua system.
Neonatus bukanlah miniatur orang dewasa, bahkan bukan pula miniatur anak.
Neonatus mengalami masa perubahan dari kehidupan didalam rahim yang serba
tergantung pada ibu menjadi kehidupan diluar rahim yang serba mandiri. Masa
perubahan yang paling besar terjadi selama jam ke 24-72 pertama. Transisi ini
hampir meliputi semua sistem organ tapi yang terpenting bagi anestesi adalah
system pernafasan sirkulasi, ginjal dan hepar. Maka dari itu sangatlah
diperlukan penataan dan persiapan yang matang untuk melakukan suatu tindakan
anestesi terhadap neonatus. Berbagai penyakit banyak dijumpai pada neonatus,
bayi dan balita, antara lain, demam, ikterus, infeksi saluran napas, dan
diare,dll.
B. Bayi Baru
Lahir Bermasalah
1. Infeksi / Sepsis
Sepsis
adalah istilah bagi infeksi berat. Anak-anak tertentu berisiko besar
mengalaminya. Sepsis disebabkan oleh mikroorganisme yang masuk ke dalam tubuh.
Namun, sepsis berbeda dari penyakit infeksi biasa. Infeksi biasa hanya
menyerang daerah yang terkena infeksi. sepsis berarti bakteri penyebab infeksi
ditemukan dalam peredaran darah. Ini mengakibatkan infeksi bisa terjadi di
seluruh organ tubuh.
a. Sepsis
Neonatorium
Sepsis
neonatorium adalah suatu infeksi bakteri berat yang menyebar ke seluruh tubuh
bayi baru lahir. Terjadi kurang dari 1% pada bayi baru lahir tetapi merupakan
penyebab 30% kematian pada bayi baru lahir. Infeksi bakteri ini 5x lebih sering
terjadi pada bayi baru lahir yang berat badannya kurang dari 2,75 kg dan 2x
lebih sering menyerang bayi laki-laki.
Pada lebih
dari 50% kasus, sepsis mulai timbul dalam waktu 6 jam setelah bayi lahir,
tetapi kebanyakan muncul dalam waktu 72 jam setelah lahir. Sepsis yang baru
timbul dalam waktu 4 hari atau lebih, kemungkinan disebabkan oleh infeksi
nasokomial (infeksi yang didapat di rumah sakit). Penyebabnya adalah infeksi
bakteri.
Beberapa
kasus sepsis pada bayi baru lahir yang disebut dengan sepsis neonatorum dapat
disebabkan oleh faktor ibu. Mikroorganisme memasuki tubuh bayi melalui ibu
selama kehamilan atau proses kelahiran, seperti perdarahan, demam atau infeksi
pada ibu, ketuban pecah lebih dari 12 jam sebelum persalinan, dan proses
persalinan yang lama. Risiko terjadinya sepsis meningkat pada kasus ketuban
pecah sebelum waktunya dan perdarahan atau infeksi pada ibu.
Ø Gejala Bayi
Sepsis
Gejala yang
umum adalah bayi tampak lesu, tidak kuat mengisap ASI, denyut jantungnya lambat
dan suhu tubuhnya turun-naik. Gejala lainnya adalah gangguan pernapasan,
kejang, jaundice (sakit kuning), muntah, diare, perut kembung, kadang
juga ditemukan bercak-bercak merah di kulit.
Ø Akibat
Beragam
gejala tersebut tergantung pada sumber infeksi dan penyebarannya. Misal,
infeksi pada tali pusat (omfalitis) bisa menyebabkan keluarnya nanah atau darah
dari pusar. Infeksi pada selaput otak (meningitis) atau abses otak bisa
menyebabkan koma, kejang, dan opistotonus (posisi tubuh melengkung ke depan)
atau penonjolan pada ubun-ubun. Infeksi pada tulang (osteomielitis) menyebabkan
terbatasnya pergerakan pada lengan atau tungkai yang terkena. Infeksi pada
persendian bisa menyebabkan pembengkakan, kemerahan, nyeri tekan, dan sendi
yang terkena teraba hangat. Infeksi pada selaput perut (peritonitis) bisa
menyebabkan pembengkakan perut dan diare berdarah.
Ø Pengobatan
Untuk menegakkan diagnosis, perlu dilakukan
pemeriksaan fisik dan pemeriksaan mikroskopis maupun pembiakan bakteri terhadap
contoh darah, air kemih maupun cairan dari telinga dan lambung. Sedangkan
pengobatannya dengan memberikan antibiotik (Injeksi Benzil Penisilin di
kombinasikan dengan Injeksi Aminoglikosida dan Eritromisin) melalui infus. Pada
kasus tertentu, mungkin perlu diberikan antibodi yang dimurnikan atau sel darah
putih.
2. Ikterus
(penyakit kuning)
Ikterus adalah perubahan warna kulit / sclera mata (normal beerwarna putih)
menjadi kuning karena peningkatan kadar bilirubin dalam darah. Ikterus pada
bayi yang baru lahir dapat merupakan suatu hal yang fisiologis (normal),
terdapat pada 25% – 50% pada bayi yang lahir cukup bulan. Tapi juga bisa
merupakan hal yang patologis (tidak normal) misalnya akibat
berlawanannya Rhesus darah bayi dan ibunya, sepsis (infeksi berat), penyumbatan
saluran empedu, dan lain-lain.
Selain pada
bayi baru lahir ikterus juga dapat terjadi pada bayi dan balita.
·
Ikterus fisiologis
-Ikterus yang timbul pada hari ke dua dan ke tiga.
-Tidak mempunyai dasar patologis.
-Kadarnya tidak melampaui kadar yang membahayakan.
-Tidak mempunyai potensi menjadi kern-icterus.
-Tidak menyebabkan suatu morbiditas pada bayi.
·
Ikterus patologis ialah
-Ikterus yang mempunyai dasar patologis.
-Kadar bilirubinnya mencapai nilai hiperbilirubinemia.
Ikterus baru dapat dikatakan fisiologis apabila sesudah pengamatan dan
pemeriksaan selanjutnya tidak menunjukkan dasar patologis dan tidak mempunyai
potensi berkembang menjadi kern-icterus. Yang sangat berbahaya pada
ikterus ini adalah keadaan yang disebut “Kernikterus”. Kernikterus adalah suatu kerusakan otak
akibat perlengketan bilirubin indirek pada otak. Gejalanya antara lain:
mata yang berputar, kesadaran menurun, tak mau minum atau menghisap, ketegangan
otot, leher kaku, dan akhirnya kejang, Pada umur yang lebih lanjut, bila bayi
ini bertahan hidup dapat terjadi spasme (kekakuan) otot, kejang, tuli, gangguan
bicara dan keterbelakangan mental.
·
Hiperbillirubinemia
Hiperbillirubinemia
ialah suatu keadaan dmana kadar hiperbilirubinea mencapai suatu nilai yang
mempunyai suatu potensi kern-ikterus apabila tidak ditanggulangi dengan baik.
Sebagian besar hiperbillirubinea ini proses erjadinya mempunyai dasar
patologik.
Ø Mengatasi
hiperbilirubinemia
·
Melakukan dekomposisi bilirubin dengan fototerapi.
·
Transfusi tukar darah.
Ø Indikasi
transfusi tukar darah
·
Pada semua keadaan dengan kadar bilirubin indirek ≥ 20
mg%.
·
Kenaikan kadar bilirubin indirek yang cepat, yaitu 0,3
– 1 mg% per jam.
·
Anemia yang berat pada bayi baru lahir dengan gejala
gagal jantung.
·
Kadar Hb tali pusat < 14 mg% dan uji Coombs direk
positif.
Ø Penyebab
Ikterus
Penyebab ikterus pada bayi baru
lahir dapat berdiri sendiri ataupun dapat disebabkan oleh beberapa faktor
antara lain:
- Produksi yang berlebihan, misalnya pada pemecahan
darah (hemolisis) yang berlebihan pada incompatibilitas (ketidaksesuaian)
darah bayi dengan ibunya.
- Gangguan dalam proses uptake dan konjugasi akibat
dari gangguan fungsi liver.
- Gangguan transportasi karena kurangnya albumin
yang mengikat bilirubin.
- Gangguan ekskresi yang terjadi akibat sumbatan
dalam liver (karena infeksi atau kerusakan sel liver).
Ø Penatalaksanaan
- Bawa segera ke tenaga kesehatan untuk memastikan
kondisi ikterus pada bayi kita masih dalam batas normal (fisiologis)
ataukah sudah patologis.
- Dokter akan memberikan pengobatan sesuai dengan
analisa penyebab yang mungkin. Bila diduga kadar bilirubin bayi sangat
tinggi atau tampak tanda-tanda bahaya, dokter akan merujuk ke RS agar bayi
mendapatkan pemeriksaan dan perawatan yang memadai.
- Di rumah sakit, bila diperlukan akan dilakukan
pengobatan dengan pemberian albumin, fototerapi (terapi sinar), atau
tranfusi tukar pada kasus yang lebih berat.
a. Terapi sinar
pada ikterus bayi baru lahir:
Pengaruh sinar terhadap ikterus pertama-tama diperhatikan oleh salah
seorang perawat di salah satu rumah sakit di Inggris. Perawat tersebut melihat
bahwa bayi yang mendapatkan sinar matahari di bangsalnya ternyata ikterusnya
lebih cepat menghilang dibandingkan dengan bayi lainnya. Cremer (1958) yang
mendapatkan laporan tersebut mulai melakukan penelitian mengenai pengaruh sinar
terhadap hiperbilirubinemia ini. Dari penelitiannya terbukti bahwa disamping
sinar matahari, sinar lampui tertentu juga mempunyai pengaruh dalam menurunkan
kadar bilirubin pada bayi prematur yang diselidikinya. Terapi sinar tidak hanya
bermanfaat untuk bayi kurang bulan tetapi juga efektif terhadap
hiperbilirubinemia oleh sebab lain. Pengobatan cara ini menunjukkan efek
samping yang minimal, dan belum pernah dilaporkan efek jangka panjang yang
berbahaya.
Ø Pencegahan
Ikterus
Ikterus dapat dicegah sejak masa kehamilan, dengan cara pengawasan
kehamilan dengan baik dan teratur, untuk mencegah sedini mungkin infeksi pada
janin, dan hipoksia(kekurangan oksigen) pada janin di dalam rahim. Pada masa
persalinan, jika terjadi hipoksia, misalnya karena kesulitan lahir, lilitan
tali pusat, dan lain-lain, segera diatasi dengan cepat dan tepat. Sebaiknya,
sejak lahir, biasakan anak dijemur dibawah sinar matahari pagi sekitar jam 7 –
jam 8 pagi setiap hari selama 15 menit dengan membuka pakaiannya.
3. Muntah dan
gumoh
Ø Definisi
Muntah atau
emesis adalah keadaan dimana dikeluarkannya isi lambung secara ekspulsif atau
keluarnya kembali sebagian besar atau seluruh isi lambung yang terjadi setelah
agak lama makanan masuk kedalam lambung. Usaha untuk mengeluarkan isi lambung
akan terlihat sebagai kontraksi otot perut.
Ø Etiologi
v Organik
1.
Gastrointestinal
Obstruksi :
atresia esofagus
Non
obstruksi : perforasi lambung
2.
Ekstra
gastrointestinal
Insufisiensi
ginjal, obstruksi urethra
Susunan
syaraf pusat
Peningkatan
tekanan intra cranial (TIK)
v Non organik
Teknik
pemberian minum yang salah, makanan/minuman yang tidak cocok atau terlalu
banyak, keracunan, obat-obat tertentu, kandidasis oral.
Ø Patofisiologi
Suatu
keadaan dimana anak atau bayi menyemprotkan isi perutnya keluar, kadang-kadang
seluruh isinya di kelurkan. Pada bayi sering timbul pada minggu-minggu pertama,
hal tersebut merupakan aksi reflek yang di koordinasi dalam medulla oblomata
dimana isi lambung dikeluarkan dengan paksa melalui mulut. Muntah dapat
dikaitkan dengan keracunan, penyakit saluran pencernaan, penyakit intracranial
dan toksin yang dihasilkan oleh bakteri.
Ø Komplikasi
Kehilangan
cairan tubuh/elektrolit sehingga dapat menyebabkan dehidrasi Karena sering
muntah dan tidak mau makan/minum dapat menyebabkan ketosis Ketosis akan
menyebabkan asidosis yang akhirnya bisa menjadi renjatan (syok) Bila muntah
sering dan hebat akan terjadi ketegangan otot perut, perdarahan, konjungtiva,
ruptur, esophagus, infeksi mediastinum, aspirasi muntah jahitan bisa lepas pada
penderita pasca operasi dan timbul perdarahan.
Ø Penatalaksanaan
-
Utamakan
penyebabnya
-
Berikan
suasana tenang dan nyaman
-
Perlakukan
bayi/anak dengan baik dan hati-hati
-
Kaji sifat
muntah
-
Simptomatis
dapat diberi anti emetik (atas kolaborasi dan instruksi dokter)
-
Kolaborasi
untuk pengobatan suportif dan obat anti muntah (pada anak tidak rutin
digunakan) :
4. Bercak Mongol
Ø Pengetian Bercak Mongol
Bercak Mongol yaitu noda yang
berwarna biru atau abu-abu seperti batu tulis, mirip tanda lebam. Dapat muncul
di bagian bokong atau punggung, dan kadang-kadang pada tungkai dan pundak, pada
9 dari 10 anak berkulit hitam, Timur dan keturunan Indian.Noda yang tampak
nyeri ini, juga sering terdapat pada bayi keturunan.Mediterania, tapi jarang
terjadi pada bayi berambut pirang dan bermata biru.Meski seringkali tampak pada
saat lahir dan hilang dalam tahun pertama, tapi kadang-kadang tak muncul sampai
beberapa waktu setelah lahir dan atau bertahan sampai dewasa.
Perbedaan Umum Antara Bercak Mongol Dan Tanda Kulit Yang
Lain
Bercak
Mongol
|
Tanda
Kulit yang Lain
|
Dilihat
dari warnanya :Bercak mongol memiliki warna kebiru-biruan
|
Dilihat
dari warnanya :Tanda kulit lain (Nevus pigmentosus) adalah berwarna coklat
kehitaman
|
Dilihat
dari daerah pigmentasi :Daerah pigmentasi memiliki tekstur kulit yang normal.
|
Dilihat
dari daerah pigmentasi :Daerah pigmentasi memiliki tekstur yang mengalami
perubahan permukaan. Tidak normal karena dapat mengalami penebalan
namun tidak terlalu berarti (Nevus pigmentosus)
|
Dilihat
dari areanya :Dari areanya tersering di daerah belakang (lumbal sacral)
karena banyak nya sel melanosit yang tertangkap pada bagian belakang yang
menyebabkan bercak pada bayi yang sering dikenal dengan bercak mongol.
|
Dilihat
dari areanya :Dari areanya sering pada telapak tangan, telapak kaki dan
genitalia (junction nevi),Terdapat pada wajah (compound nevi),Terdapat di
leher dan kepala (Intradermal demi)
|
Biasanya
akan menghilang dalam hitungan bulan atau tahun.
|
Dilihat
dari nyeri :Bisa menyebabkan nyeri dan tanda-tanda inflamasi (nevus
pigmentosus yang bisa menjadi berbahaya )
|
Tidak ada
komplikasi yang ditimbulkan.
|
Biasanya
menetap (nevus ota dan nevus ito) :Dapat menyebabkan degenerasi maligna,
nevus pigmentosus pada usia 35 tahun.
|
Dihasilkan
dari sel melanosit
|
Dihasilkan
dari sel nevus : Hemangioma
|
5. Hemangioma
Hemangioma adalah suatu tumor
jaringan lunak yang sering terjadi pada bayi baru lahir dan pada anak berusia
kurang dari 1 tahun (5-10%).Biasanya, hemangioma sudah tampak sejak bayi
dilahirkan (30%) atau muncul setelah beberapa minggu setelah kelahiran (70%).Hemangioma
muncul di setiap tempat pada permukaan tubuh, seperti; kepala, leher, muka,
kaki atau dada.Jangan takut, umumnya hemangioma tidak membahayakan karena
sebagian besar kasus hemangioma dapat hilang dengan sendirinya beberapa bulan
kemudian setelah kelahiran.Harus diwaspadai bila hemangioma terletak di bagian
tubuh yang vital, seperti pada mata atau mulut. Hal ini dikarenakan, bila
menutupi sebagian besar tempat tersebut akan mengganggu proses makan dan
penglihatan, atau bila hemangioma terjadi pada organ dalam tubuh (usus, organ
pernafasan, otak) dapat mengganggu proses kerja organ tersebut.
Hemangioma terjadi karena
adanya proliferasi (pertumbuhan yang berlebih) dari pembuluh darah yang tidak
normal, dan bisa terjadi disetiap jaringan pembuluh darah.Hemangioma termasuk
tumor jinak yang banyak terdapat pada bayi dan anak. Hingga saat ini apa yang
menjadi penyebabnya masih belum jelas, namun diperkirakan berhubungan dengan
mekanisme dari control pertumbuhan pembuluh darah.
Bentuk Hemangioma dan letaknya:
• Hemangioma Kapiler (superficial hemangioma)
Terjadi pada kulit bagian atas. Hemangioma Kapiler disebut juga Strawberry
Hemangioma (hemangioma simplek), terjadi pada waktu lahir atau beberapa hari
setelah lahir. Sering terjadi pada bayi premature dan biasanya akan menghilang
beberapa hari atau beberapa minggu kemudian. Gejalanya: tampak bercak merah
yang lama kelamaan makin besar. Lama kelamaan warnanya menjadi merah menyala,
berbatas tegas dan keras bila diraba.
Hemangioma Kavernosum
Hemangioma Kavernosum, terjadi pada kulit yang lebih dalam yaitu di bagian
dermis dan subkutis (lapisan pada kulit).Pada beberapa kasus, kedua jenis
hemangioma ini dapat terjadi bersamaan dan dinamakan Hemangioma
campuran.Hemangioma Kavernosum biasanya memiliki batas tegas, berupa benjolan
berwarna merah keunguan.Bila ditekan mengempis dan menggembung kembali bila
dilepas.Kelainan ini terdiri dari elemen vascular (pembuluh darah) yang matang,
dan terdapat pada lapisan jaringan yang dalam pada otot atau organ dalam.Hemangioma
kavernosa merupakan lesi yang dalam dan tampak lebih difus dan lebih sakit dari
pada hemangioma kapiler.Lesi bersifat kistik, keras atau.Dapat di tekan dan
kulit di atasnya tampak berwarna normal atau kebiruan.Hemangioma kavernosa
disertai dengan mikrosfali dan pseudepapiladema pada sindroma autosom dominan
yang jarang ditemui dan terjadi dengan frekwensi yang bervriasi pada sel 1 dan
penyakit gorham.
Hemangioma campuran
Hemangioma campuran banyak ditemukan pada ekstremitas inferior (alat gerak
tubuh bagian bawah, misalnya; kaki, paha, dll), unilateral (satu sisi bagian
tubuh, misalnya; paha kiri/kanan), soliter (tunggal) dan terjadi sejak lahir
atau pada masa anak-anak.Ciri-cirinya; tonjolan bersifat lunak dan berwarna
merah kebiruan yang terletak di superficial (permukaan) dalam atau di organ
dalam.
v Hemangioma dan Jenisnya:
Hemangioma Intramuscular yang terjadi pada orang dewasa dengan umur kurang
dari 30 tahun, terjadi pada ekstremitas inferior (alat gerak bagian bawah)
terutama paha, terjadi perubahan warna pada permukaan kulit sekitar hemangioma,
pembesaran ekstremitas, peningkatan suhu di area hemangioma, serta nyeri.
Choroidal Hemangioma,
tumbuh dalam pembuluh darah retina yaitu di koroid, dapat menyebabkan pelepasan
jaringan retina bila terdapat kebocoran cairan, dan terdapat di macula (pusat
penglihatan). Bentuknya bulat dengan warna merah oranye. Tumor ini bisa meluas.
Spindle cell
Hemangioma, terletak dilapisan dermis atau subkutis dari ekstremitas distal
(pada tangan).
Gorham disease,
menimbulkan nyeri, penderita biasanya berumur kurang dari 40 tahun. Terlihat
hipervaskularisasi (peningkatan pembuluh darah) dari tulang. Gambaran radiology
pada pasien ini menunjukkan terputusnya tulang.
6. Gumoh / Regurgitasi
Gumoh adalah keluarnya kembali
susu yang telah ditelan ketika atau beberapa saat setelah minum susu botol atau
menyusui pada ibu dan jumlahnya hanya sedikit.Regurgitasi yang tidak berlebihan
merupakan keadaan normal terutama pada bayi dibawah usia 6 bulan.
Ø Penyebab
Anak/bayi yang sudah kenyang
Posisi anak atau bayi yang salah saat menyusui akibatnya udara masuk kedalam
lambung
Posisi botol yang tidak pas
Terburu-buru atau tergesa-gesa dalam menghisap
Akibat kebanyakan makan
Kegagalan mengeluarkan udara
` Sebagian
besar gumoh terjadi akibat kebanyakan makan atau kegagalan mengeluarkan udara
yang ditelan.Oleh karena itu, sebaiknya diagnosis ditegakkan sebelum terjadi
gumoh. Pengosongan lambung yang lebih sempurna, dalam batas-batas tertentu
penumpahan kembali merupakan kejadian yang alamiah, terutama salam 6 bulan
pertama. Namun, penumpahan kembali tersebut diturunkan sampai jumlah yang bisa
diabaikan dengan pengeluaran udara yang tertelan selama waktu atau sesudah makan.
Dengan menangani bayi secara
hati-hati dengan emghindari konflik emosional serta dalam menempatkan bayi pada
sisi kanan, letak kepala bayi tidak lebih rendah dari badannya.Oleh karena
pengeluaran kembali refleks gastroesofageal lazim ditemukan selama masa 4-6
bulan pertama.
7. Oral Trush
Oral trush adalah adanya
bercak putih pada lidah, langit – langit dan pipi bagian dalam (Wong : 1995).
Bercak tersebut sulit untuk dihilangkan dan bila dipaksa untuk diambil maka
akan mengakibatkan perdarahan. Oral Trush ini sering disebut juga denagn oral
candidiasis atau moniliasis, dan sering terjadi pada masa bayi. Seiring dengan
bertambahnya usia, angka kejadian makin jarang, kecuali pada bayi yang
mendapatkan pengobatan antibiotik atau imunosupresif (Nelson, 1994: 638)
Oral Trush ini kadang sulit
dibedakan dengan sisa susu, terutama pada bayi yang mendapatkan susu formula
(Pengganti air Susu Ibu – PASI). Sisa susu yang berupa lapisan endapan putih
tebal pada lidah bayi ini dapat dibersihkan dengan kapas lidi yang dibasahi
dengan air hangat.
Oral trush ini juga harus
denagn stomatitis.Stomatitis merupakan inflamasi dan ulserasi pada membran
mukosa mulut. Anak yang mengalami stomatitius biasanya tidak mau makan atau
minum (M. Scharin, 1994: 448)
Ø Penyebab
Candida albicans yang
ditularkan melalui vagina ibu yang terinfeksi saat persalinan (saat bayi baru
lahir) atau transmisi melalui botol susu dan puting susu yang tidak bersih,
atau cuci tangan yang tidak benar.
Ø Tanda dan Gejala
a. Adanya lesi (kerusakan atau kehilangan jaringan tubuh karena cedera) yang
berwarna putih yang biasanya terdapat pada lidah atau bagian dalam pipi. Lesi
ini bisa menyebar ke langit-langit, mulut, tonsil, atau bagian belakang
tenggorokan.
b. Anak kadang-kadang menolak
untuk minum
Tidak ada komentar:
Posting Komentar